Suatu hari saya berdoa: Ya Allah mudahkanlah, Ya Allah beri aku kekuatan..
Seseorang berkomentar: “Kang, berdoa minta dimudahkan dan diberi kekuatan itu baik, tapi kalau saya punya pendapat ada yang lebih baik.”
Lalu saya bertanya: “Sebaiknya apa yang harus saya ucapkan?”
Beliau menjawab: “Sebaiknya kita berdoa: Ya Allah beri aku kemampuan, dst.”
Menurut beliau, kemampuan adalah integrasi (gabungan) antara kekuatan, kepintaran (ilmu), timing (waktu), dan keberuntungan. Semua ini adalah merupakan rahmat (kasih sayang), taufiq (restu), hidayah (petunjuk), inayah (pertolongan) dari Allah SWT.
Syarat untuk memperoleh rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah Allah SWT adalah dengan taqwa. Kunci untuk memenuhi syarat tersebut adalah dengan memperbanyak istigfar. Bagaimana bisa taqwa kalau istigfar saja tidak pernah, padahal kita hidup penuh dengan dosa. Tentu saja istigfar ini tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga lewat kesadaran dan sikap, sadar bahwa memang kita ini berdosa dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
Saya jadi teringat dengan Rukun Islam yang ke 5: menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Mampu disini betul gabungan dari kekuatan (sehat fisik dan batin), kepintaran (harus tahu ilmu berhaji), timing: ada yang sudah berniat pergi haji tapi karena lain sesuatu hal tidak dapat berangkat, waktunya belum diberi sama Allah. Lalu keberuntungan, kadang sudah daftar haji, tetapi ternyata quota sudah penuh.
Share
Ya Allah, Mampukan Aku, Berikan Aku Kemampuan
Minggu, 11 Maret 2012
BY---------------->
DAVID YOSEP
at
Minggu, Maret 11, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar