Perbedaan utama antara Linux dan Windows

Minggu, 26 Februari 2012





Berdasarkan pengamatan saya, perkembangan GNU (dibaca:gnu;dengarkan: /gnu:/) Linux dan OSS (Open Source Software) selama 7 tahun terakhir cukup fantastis. Proyek GNU Linux, yang memang hanyalah sebuah proyek pengerjaan kernel sistem operasi, dikerjakan secara kebersamaan (kalau bahasa sini: keroyokan) untuk bisa memenuhi keinginan para pemakai. Beberapa tahun belakangan ini, Linux bukan lagi konsole hitam dan tulisan putih yang tidak memerlukan sebuah mouse, namun sudah menjadi model sistem operasi yang patut disejajarkan dengan Macintosh keluaran Apple.Inc., tengok aja proyek composite desktop gila-gilaan seperti Compiz-Fusion (gabungan Beryl dan Compiz), model docking dan desktop slide milik Macintosh sudah bukan lagi menjadi role model untuk keluarga Apple saja, sekarang hampir semua Linux mampu melakukannya . Microsoft pun sudah mulai memperhitungkan keberadaan sistem operasi open source ini dengan (ikut-ikutan) membuat sebuah divisi open source.


Perbedaan Mendasar

Perbedaan paling mendasar adalah bahwa proyek Linux sebenernya adalah proyek pengerjaan sebuah kernel, sedangkan Microsoft tidak mengerjakan kernel saja tetapi semua aspek dalam sistem operasi (desain, multi task, window manager, compatibility, dll). Apa yang sekarang kita lihat pada Linux adalah proyek keroyokan yang melibatkan orang-orang diseluruh dunia yang mendukung Linux. Namun perbedaan yang paling umum dibicarakan adalah perbedaan antara open source dan closed source.

1. User Interface

Sejak pertama kali dikenalkan oleh komputer, penulis menggunakan Windows sebagai sistem operasi. Windows memiliki antar muka yang menarik dan mudah dipelajari, sejak Windows XP pengguna Windows semakin bertambah banyak, hal tersebut karena tampilannya yang user friendly.

Pada Linux, antar muka untuk user ada 2 bagian; Text User Interface (TUI) dan Graphical User Interface (GUI). Untuk TUI, tampilannya hanya warna hitam sebagai latar belakang dan tulisan yang berwarna putih. Sedangkan untuk GUI, ada 3 model desktop yang terkenal yaitu KDE, GNOME, dan Xfce. Ketiga desktop ini memiliki tampilan yang menarik dan dibangun sesuai kebutuhan. Untuk komputer dengan perangkat keras yang cukup tinggi levelnya dapat menggunakan KDE dan GNOME, namun untuk komputer tua, lebih disarankan menggunakan Xfce, karena minim terhadap resource komputer.

2. File System

Sistem file dari kedua sistem operasi ini berbeda sangat jauh. Pada Windows, dikenal 3 sistem file sistem yaitu FAT (12/16/32 ) dan NTFS. FAT32 sendiri sudah sangat tidak disarankan karena beberapa kelemahan dalam handling file dan direktori, serta batas kapasitas untuk ukuran per-file sebanyak 4 GB (Giga Byte) saja. Microsoft memperbaiki itu semua dengan mengeluarkan sistem file NTFS yang jauh lebih baik daripada FAT32.

Pada Linux, ada beberapa sistem file yang dapat digunakan sesuai kebutuhan:

Ext2
Ext3
Ext4 (masih pengembangan)
ReiserFS
ReiserFS4
XFS
JFS

Untuk perbandingan antar sistem file di Linux, silahkan baca-baca disini dan disini. Sedangkan untuk default sistem file di Linux biasanya menggunakan Ext3 karena kompatibilitas dan reliability yang telah diuji.

3. Hierarchy File Sistem

Pada sistem operasi Windows, semua keperluan sistem operasi terletak pada %systemroot%\WINDOWS dan %systemroot%\WINDOWS\System32\. Profile user terdapat di %driveletter%\%userprofile%\ (biasanya di C:\>Documents and Settings\[user]\).

Sedangkan pada Linux, berbeda total dari Windows dan sedikit perlu pemahaman. Silahkan lihat-lihat situs Pathname (situs resmi untuk hirarki sistem file Linux) untuk lebih jelasnya.

4. Software dan Package Management

Untuk software di Windows tidak terlalu sulit mencari dan menginstallnya pada komputer, karena memang bertebaran di internet. Software di Windows (Windows Installer) mengenal ekstensi EXE dan MSI, sedangkan pada Linux terdapat sekitar 4 model software (selanjutnya akan di sebut paket) untuk proses instalasi.

Paket di Linux tidak terlalu sulit didapat karena biasanya disediakan oleh pembuat distribusi Linux, apabila tidak terdapat paket yang didukung oleh pembuat distribusi Linux, pengguna dapat melakukan kompilasi dari source code pengembang software. Berikut pembagian paket-paket berdasarkan beberapa distribusi Linux dan program peng-installnya. Untuk beberapa distro turunan akan mengikuti distro yang diturunkan, misalkan Fedora, karena merupakan turunan distro Redhat, maka menggunakan RPM sebagai ekstensi paket dan yum atau rpm atau packagekit untuk manajemen paketnya.

[distro] – [ekstensi paket] – [penginstall paket]

Slackware – TGZ – pkgtool
Redhat – RPM – rpm, yum, packagekit
Debian – DEB – apt-get, dpkg
Arch – TGZ – Pacman
OpenSuSE – RPM – Zypper

Demikian perbedaan mendasar antara Windows dan Linux, sebenarnya masih banyak kalau dari sisi aplikasi, namun saya tidak membahas dari sisi itu. Semoga ada kesempatan untuk membahas dari sisi yang lain.
Share

0 comments:

Posting Komentar

>